BAB 18 "MENGIMPLEMENTASIKAN MODEL REA DALAM DATABASE RELASIONAL"
TUGAS SIA BAB 18
Disusun Oleh :
KINASIH
1117 29647/ C2
PENDAHULUAN
cara mengimplementasikan diagram REA dalam sebuah database. Fokus pada database relasional karena database tersebut
umumnya digunakan untuk mendukung sistem pemrosesan transaksi dan
cenderung familier untuk sebagian besar mahasiswa bisnis.
MENGINTEGRASIKAN DIAGRAM REA ANTARSIKLUS
ATURAN UNTUK MENGOMBINASIKAN DIAGRAM REA
Beberapa aturan yang digunakan untuk mengombinasikan diagram REA:
- Menggabungkan entitas sumber daya yang berulang.
- Menggabungkan entitas peristiwa yang berulang.
- Memvalidasi ketepatan diagram REA terintegrasi.
Diagram REA terintegrasi harus memenuhi enam aturan berikut:
- Setiap peristiwa harus ditautkan setidaknya ke satu sumber daya.
- Setiap peristiwa harus ditautkan ke dua agen yang berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.
- Setiap peristiwa harus melibatkan pelepasan sumber daya yang harus ditautkan ke sebuah peristiwa yang melibatkan perolehan sumber daya. (Ini merefleksikan dualitas ekonomi yang mendasari pertukaran ekonomi "give-to-get").
- Setiap sumber daya harus ditautkan setidaknya ke satu peristiwa yang menaikkan sumber daya tersebut dan setidakny ke satu peristiwa yang menurunkan sumber daya tersebut.
- Peristiwa A dapat ditautkan ke lebih dari satu peristiwa lainnya, tetapi tidak dapat ditautkan secara bersamaan ke seluruh peristiwa lain tersebut, kemudian diagram REA harus menunjukkan bahwa peristiwa A ditautkan ke minimum 0 atas masing-masing dari peristiwa lain tersebut.
- Sebuah peristiwa dapat ditautkan ke salah satu dari sekelompok agen, tetapi tidak dapat ditautkan secara bersamaan ke seluruh agen, kemudian diagram REA harus menunjukkan bahwa peristiwa tersebut ditautkan ke minimum 0 atas masing-masing dari agen tersebut.
MENGIMPLEMENTASIKAN DIAGRAM REA DALAM DATABASE RELASIONAL
Ada tiga langkah untuk mengimplementasikan diagram REA pada database relasional:
- Buatlah sebuah tabel untuk masing-masing entitas yang berbeda dalam diagram tersebut dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many).
- Tentukan atribut tabel yang sesuai.
- Gunakan kunci asing untuk mengimplementasikan hubungan satu-ke-satu (one-to-one) dalam satu-ke-banyak (one-to-many).
Sebuah database relasional
yang didesain dengan tepat memiliki sebuah tabel untuk tiap-tiap
entitas yang berbeda dan untuk setiap hubungan banyak-ke-banyak (many-to-many) pada sebuah diagram REA.
LANGKAH 2: MENENTUKAN ATRIBUT UNTUK SETIAP TABEL
Langkah berikutnya adalah untuk menentukan atribut mana yang harus disertakan dalam tiap tabel. Perancang database perlu mewawancarai para pengguna dan manajemen untuk mengidentifikasi fakta yang perlu disertakan dalam database tersebut. Perancang database harus
menggunakan diagram REA untuk membantu menentukan tabel yang digunakan
untuk menuliskan fakta-fakta tersebut, bergantung pada apakah fakta
tersebut merupakan kunci utama atau hanya atribut deskriptif.
MENGIDENTIFIKASI KUNCI UTAMA
Biasanya,
kunci utama sebuah tabel yang merepresentasikan sebuah entitas
merupakan atribut tunggal. Namun, kunci utama untuk tabel hubungan M:N
selalu terdiri atas duaatriibut yang merepresentasikan kunci utama
setiap entitas yang ditautkan dalam hubungan tersebut.
Kunci bersambung (concatenated keys): dua
atau lebih kunci utama tabel database lain yang bersama-sama menjadi
pengidentifikasi unik atau kunci utama dari sebuah tabel hubungan M:N.
MENENTUKAN ATRIBUT LAIN KE TABEL YANG SESUAI
Atribut
tambahan selain kunci utama disertakan dalam setiap tabel untuk
memenuhi ketentuan pemrosesan transaksi dan kebutuhan informsi
manajemen.
- Data Harga dan Biaya.
- Data Kumulatif dan Data Dapat Dihitung.
LANGKAH 3: MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:1 DAN 1:N
Meskipun
hubungan 1:1 dan 1:N juga dapat diimplementasikan sebagai tabel
terpisah, biasanya lebih efisien jika mengimplementasikan mereka dengan
sarana kunci asing.
MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:1
Pada sebuah database relasional,
hubungan 1:1 diatara entitas dapat diimplementasikan dengan menyertakan
kunci utama entitas sebagai kunci asing pada tabel yang
merepresentasikan entitas lain.
MENGGUNAKAN KUNCI ASING UNTUK MENGIMPLEMENTASIKAN HUBUNGAN 1:N
Seperti halnya pada hubungan 1:1, hubungan 1:N juga harus diimplementasikan dalam database relasional dengan menggunakan kunci asing.
PENGECEKAN KELENGKAPAN
Ketika seluruh atribut telah dimasukkan ke tabel-tabel, ketentuan dasar untuk mendesai database relasional yang terstruktur dengan baik dapat digunakan sebagai pengecekan ketepatan akhir:
- Setiap tabel harus memiliki sebuah kunci utama.
- Atribut nonkunci lain pada setiap tabel harus berupa fakta tentang hal yang didesain oleh kunci utama atau kunci asing serta digunkan untuk menautkan tabel tersebut ke tabel lain.
- Setiap atribut pada setiap tabel bernilaitunggal (yaitu setiap tabel merupakan file flat).
MENGGUNAKAN DIAGRAM REA UNTUK MEMUAT INFORMASI DARI SEBUAH DATABASE
MEMBUAT JURNAL DAN BUKU BESAR
Kemungkinan
dapat terjadi bahwa sejumlah elemen yang ditemukan dalam SIA
tradisional, seperti jurnal, buku besar, dan informasi mengenai
utang-piutang, hilang.
MENGHASILKAN JURNAL DARI QUERY
Jurnal menyediakan sebuah daftar kronologis transaksi.
MENGHASILKAN LAPORAN KEUANGAN
Sebuah diagram REA yang lengkap dapat juga digunakan sebagai panduan penulisan query untuk menghasilkan informasi yang akan dimasukkan dalam laporan keuangan.
MEMBUAT LAPORAN MANAJERIAL
Model
data REA memfasilitasi pembuatan banyaknya variasi laporan manajerial
karena ia mengintegrasikan data nonkeuangan dan keuangan.
Komentar
Posting Komentar