BAB 13 " SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN DAN PENGELUARAN"
TUGAS SIA BAB 13
Disusun Oleh :
KINASIH
1117 29647/ C2
PENDAHULUAN
Siklus pengeluaran (expenditure cycle): serangkaian
aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang
terus-menerus berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan
jasa. Tujuan
utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan total biaya
perolehan dan pemeliharaan persediaan, perlengkapan, dan berbagai
layanan yang diperluakan perusahaan untuk berfungsi.
Empat aktivitas siklus pengeluaran dasar adalah sebagai berikut:
- Memesan bahan baku, perlengkapan, dan jasa.
- Menerima bahan baku, perlengkapan, dan jasa.
- Menyetujui faktur pemasok.
- Pengeluaran kas.
SISTEM INFORMASI SIKLUS PENGELUARAN
Aktivitas-aktivitas dalam siklus pengeluaran adalah cerminan dari aktivitas-aktivitas dasar yang dijalankan dalam siklus pendapatan. Berikut tabel perbandingan aktivitas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran:
PROSES
AOE (Alpha Omega Electronics) menggunakan sistem ERP. Berikut ikhtisar desain sistem ERP untuk mendukung siklus pengeluaran:
PROSES
PROSES
Paket voucher (voucher package): seperangkat dokumen yang digunakan untuk mengotorisasi pembayaran kepada pemasok. Ini terdiri dari pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok. Sistem nonvoucher (nonvoucher system): sebuah metode untuk memproses utang yang tiap-tiap fakturnya disetujui untuk di-posting ke catatan pemasok individual dalam file utang kemudian disimpan dalam file faktur terbuka. Berkebalikan dengan sistem voucher. Sistem voucher (voucher system): metode untuk memproses utang yang mana voucher pencairan disiapkan, bukannya mem-posting faktur secara langsung ke catatan pemasok dalam buku besar pembantu utang. Voucher pencairan mengidentifikasi pemasok, mencantumkan faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah bersih yang dibayarkan setelah dikurangi diskon dan potongan yang berlaku. Berkebalikan dengan sistem nonvoucher. Voucher pencairan (disbursement voucher): dokumen yang mengidentifikasi pemasok, mencantumkan faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah bersih yang dibayarkan setelah dikurangi setiap diskon dan potongan yang berlaku. Evaluated receipt settlement (ERS): sebuah pendekatan tanpa faktur terhadap utang yang menggantikan proses pencocokan tiga cara (faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian) dengan mencocokkan dua cara atas pesanan pembelian dan laporan penerimaan. Kartu pengadaan (procurement card): sebuah kartu kredit korporasi yang para pegawai dapat digunakan hanya pada pemasok tertentu untuk membeli jenis-jenis barang tertentu.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
satu ancaman adalah kesalahan dalam faktur pemasok, seperti ketidaksesuaian antara harga yang dicantumkan dan harga aktual yang dibebankan atau salah hitung dari total jumlah jatuh tempo.
PROSES
Kasir, orang yang melapor ke bendahara, bertanggung jawab untuk membayar pemasok.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Kegagalan untuk memanfaatkan diskon pembelian bagi pembayaran yang tepat waktu (ancaman 18) dapat menjadi mahal. Ancaman lain adalah membayar untuk barang yang tidak diterima.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Ancaman
umum pertama adalah data induk yang tidak akurat atau tidak valid.
Kesalahan dalam data induk pemasok dapat menyebabkan pemesanan dari
pemasok yang tidak disetujui, pembelian bahan baku yang kualitasnya
inferior (rendah), pengiriman yang tidak tepat waktu, pengiriman
pembayaran ke alamat yang salah, dan penipuan pembayaran ke pemasok
fiktif.
Ancaman
umum kedua adalah pengungkapan yang tidak diotorisasi atas informasi
sensitif, seperti informasi perbankan mengenai pemasok dan diskon harga
khusus yang ditawarkan oleh pemasok yang dipilihMEMESAN BAHAN BAKU, PERLENGKAPAN, DAN JASA
Berikut diagram arus data tingkat 1: memesan bahan baku, perlengkapan, dan jasa (dijelaskan dengan menyertakan ancaman) :
PROSES
PROSES
Economic order quantity (EOQ): ukuran pesanan optimal untuk meminimalkan jumlah biaya pemesanan, penyimpanan, dan kehabisan stok.
Reorder point (titik pemesanan ulang): menentukan tingkat yang mana saldo persediaan dari suatu barang harus berada sebelum pesanan untuk mengisi stok dimulai.
Material requirement planning (MRP): sebuah
pendekatan untuk manajemen persediaan yang berupaya untuk mengurangi
tingkat persediaan yang dibutuhkan dengan meningkatkan akurasi teknik
perkiraan untuk menjadwalkan pembelian dengan lebih baik guna memenuhi
kebutuhan produksi.
Sistem persediaan just-in-time (JIT): sebuah
sistem yang meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara virtual
dengan membeli dan memproduksi barang hanya sebagai respons terhadap
penjualan aktual, bukannya yang diperkirakan.
Permintaan pembelian (purchase requisition): sebuah dokumen atau formulir elektronik yang mengidentifikasi requisitioner;
menentukan lokasi pengiriman dan tanggal yang diperlukan;
mengidentifikasi nomor barang, deskripsi, kuantitas, dan harga dari
setiap barang yang diminta; dan mungkin akan menyarankan seorang
pemasok.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Catatan
persediaan yang tidak akurat dapat menyebabkan kehabisan stok yang akan
mengakibatkan pada hilangnya penjualan atau menyimpan persediaan
berlebih yang dapat meningkatkan biaya (ancaman 5).
MEMILIH PEMASOK
Setelah kebutuhan untuk membeli telah diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah memilih pemasok.
PROSES
Beberapa faktor yang harus dipertimbahkan ketika memilih pemasok:
- Harga
- Kualitas bahan baku
- Keandalan dalam pengiriman
Pesanan pembelian selimut (blanket purchase order): sebuah
komitmen untuk membeli barang-barang tertentu pada harga yang telah
ditentukan dari pemasok tertentu untuk jangka waktu yang telah
ditetapkan, seringnya satu tahun.
Vendor-managed inventory (VMI): praktik
di mana para produsen dan distributor mengelola persediaan pelanggan
eceran dengan menggunakan EDI. Pemasok mengakses sistem point-of-sales pelanggannya
untuk mengawasi persediaan dan secara otomatis mengisi kembali produk
ketika produk tersebut jatuh pada tingkat yang telah disepakati.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Penyuapan (kickbacks): hadiah yang diberikan oleh pemasok ke agen pembelian dengan tujuan memengaruhi pilihannya dari pemasok.
Penyuapan (kickbacks): hadiah yang diberikan oleh pemasok ke agen pembelian dengan tujuan memengaruhi pilihannya dari pemasok.
Laporan penerimaan (receiving report): sebuah dokumen yang mencatat detail setiap pengiriman, termasuk tanggal diterima, pengirim, pemasok, kuantitas diterima.
Memo debit (debit memo): sebuah dokumen yang digunakan untuk mencatat pengurangan terhadap saldo yang harus dibayarkan ke pemasok.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Menerima
pengiriman barang yang tidak dipesan (ancaman 12) menghasilkan
biaya-biaya terkait dengan pembongkaran, penyimpanan, dan kemudian
pengembalian barang-barang tersebut.
Ancaman
lain adalah membuat kesalahan dalam menghitung barang yang diterima.
Menghitung dengan benar kuantitas yang diterima sangat penting untuk
memelihara catatan persediaan perpetual yang akurat. Sejauh ini, diskusi
telah memusatkan pada pembelian barang persediaan. Salah satu cara
untuk mengendalikan pembelian jasa adalah menahan
penyelia yang sesuai agar bertanggung jawab atas seluruh biaya yang
dikeluarkan departemen tersebut. Sulit untuk mencegah penagihan yang
curang bagi jasa. Oleh karena itu, pengendalian detektif juga
diperlukan. Pencurian persediaan adalah ancaman lainnya. Pada akhirnya,
pemisahan tugas yang tepat (pengendalian 15.4) dapat lebih membantu
meminimalkan risiko pencurian persediaan.
MENYETUJUI FAKTUR PEMASOK
Aktivitas utama ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur pemasok untuk pembayaran.PROSES
Paket voucher (voucher package): seperangkat dokumen yang digunakan untuk mengotorisasi pembayaran kepada pemasok. Ini terdiri dari pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok. Sistem nonvoucher (nonvoucher system): sebuah metode untuk memproses utang yang tiap-tiap fakturnya disetujui untuk di-posting ke catatan pemasok individual dalam file utang kemudian disimpan dalam file faktur terbuka. Berkebalikan dengan sistem voucher. Sistem voucher (voucher system): metode untuk memproses utang yang mana voucher pencairan disiapkan, bukannya mem-posting faktur secara langsung ke catatan pemasok dalam buku besar pembantu utang. Voucher pencairan mengidentifikasi pemasok, mencantumkan faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah bersih yang dibayarkan setelah dikurangi diskon dan potongan yang berlaku. Berkebalikan dengan sistem nonvoucher. Voucher pencairan (disbursement voucher): dokumen yang mengidentifikasi pemasok, mencantumkan faktur yang beredar, dan mengindikasikan jumlah bersih yang dibayarkan setelah dikurangi setiap diskon dan potongan yang berlaku. Evaluated receipt settlement (ERS): sebuah pendekatan tanpa faktur terhadap utang yang menggantikan proses pencocokan tiga cara (faktur pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian) dengan mencocokkan dua cara atas pesanan pembelian dan laporan penerimaan. Kartu pengadaan (procurement card): sebuah kartu kredit korporasi yang para pegawai dapat digunakan hanya pada pemasok tertentu untuk membeli jenis-jenis barang tertentu.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
satu ancaman adalah kesalahan dalam faktur pemasok, seperti ketidaksesuaian antara harga yang dicantumkan dan harga aktual yang dibebankan atau salah hitung dari total jumlah jatuh tempo.
PENGELUARAN KAS
Aktivitas final dalam siklus pengeluaran adalah membayar pemasok.PROSES
Kasir, orang yang melapor ke bendahara, bertanggung jawab untuk membayar pemasok.
ANCAMAN DAN PENGENDALIAN
Kegagalan untuk memanfaatkan diskon pembelian bagi pembayaran yang tepat waktu (ancaman 18) dapat menjadi mahal. Ancaman lain adalah membayar untuk barang yang tidak diterima.
BalasHapusThanks infonya. Oiya ngomongin pengeluaran, ternyata ada loh beberapa jenis pengeluaran yang sangat buruk bagi generasi milenial. Cek di sini ya: 3 Pengeluaran bodoh ini bikin milenial susah kaya