BAB 6 "TEKNIK PENIPUAN DAN PENYALAHGUNAAN KOMPUTER"

TUGAS SIA BAB 6

Disusun Oleh :

KINASIH

1117 29647 / C2

Pendahuluan 

teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer yang lebih umum ke dalam tiga bagian : serangan dan penyalahgunaan komputer, rekayasa sosial, dan malware.

Serangan dan Penyalahgunaan Komputer

  1. Hacking adalah akses, modifikasi, atau penggunaan alat elektronik atau beberapa elemen dari sebuah sistem komputer yang tidak sah. 
  2. Hijacking adalah pengambilan kendali atas sebuah komputer untuk melakukan aktivitas terlarang tanpa sepengetahan penggunaan komputer yang sebenarnya.
  3. Botnet adalah sebuah jaringan kuat atas pembajakan komputer.
  4. zombies , menyerang sistem atau menyebarkan malware.
  5. Bot herder, memasang perangkat lunak yang merespon instruksi elektronik milik hacker tanpa disadari PC.
  6. Serangan denial of service (DoS) adalah serangan komputer di mana penyerang mengirimkan sejumlah bom e-mail atau permintaan halaman web, biasanya dari alamat alamat salah yang diperoleh secara acak, agar service e-mail atau web server yaitu penyedia layanan internet kelebihan beban dan ditutup.
  7. Spamming adalah secara bersamaan mengirimkan pesan yang tak diminta ke banyak orang pada saat yang sama, biasanya berupaya untuk menjual sesuatu.
  8. Serangan kamus menggunakan perangkat lunak khusus untuk menebak alamat-alamat e-mail pada sebuah perusahaan dan mengirimkan pesan e-mail kosong.
  9. Splog adalah spam blog yang diciptakan untuk meningkatkan situs Google PageRank, yang merupakan intensitas sebuah halaman situs yang direferensikan oleh halaman situs lainnya.
  10. Spoofing adalah membuat komunikasi elektronik terlihat seolah orang lain yang mengirimkannya untuk memperoleh kepercayaan dari penerima. contoh dari spoofing : E-mail spoofing, Caller ID spoofing, IP address spoofing, Address resolution protocol spoofing, MAC address, SMS spoofing, web-page spoofing, DNS spoofing.
  11. Serangan zero day adalah serangan di antara waktu kerentanan perangkat lunak baru ditemukan dan waktu sebuah pengembangan perangkat lunak merilis patch untuk memperbaiki masalah tersebut.
  12. Cross site scripting (XSS) adalah sebuah kerentaan dalam halaman situs dinamis yang memungkinkan penyerang untuk menerobos mekanisme keamanan sebuah browser dan memerintahkan browser korban untuk mengeksekusi kode, mengira bahwa perintah tersebut berasal dari situs yang dikehendaki.
  13. Serangan limpahan buffer terjadi ketika jumlah data yang dimasukan ke dalam sebuah progam lebih besar daripada limpahan input yang dikesampingkan untuk menerimanya.
  14. Serangan injeksi SQL kode berbahaya dalam format pertanyaan (query) SQL yang disisipkan ke dalam input, sehingga dapat diteruskan dan dijalankan oleh sebuah progam aplikasi.
  15. Serangan man in the middle , seorang hacker menempatkan dirinya di antara seorang klien dan host untuk memotong komnikasi di antara mereka.
  16. Maquerading/impersonation. mendapatkan akses ke sebuah sistem dengan berpura-pura menjadi pengguna yang sah. Pelaku perlu mengetahui ID dan kata sandi pengguna yang sah. 
  17. Piggybacking. (1)Menyadap ke dalam sebuah jalur komunikasi dan mengunci secara elektronik pengguna yang sah sehingga tanpa sepengetahuannya membawa pelaku ke dalam sistem, (2)Penggunaaan secara diam-diam atas jaringan Wi-Fi tetanggan, (3)Seseorang yang tidak berwenang mengikuti seseorang yang berwenang memasuki pintu yang aman, menembus pengendalian keamanan fisik.
  18. Pemecahan kata sandi (password cracking). ketika seorang penyusup memasuki pertahanan sebuah sistem, mencuri file yang berisikan kata sandi yang valid, mendeskripsinya, dan menggunakannya untuk mendapatkan akses atas program, file, dan data.
  19. War dialing. memrogram sebuh komputer untuk menghubungi ribuan sambungan telepon untuk mencari dial-up modem lines. Hacker menerobos ke dalam PC yang tersambung dengan modem dan mengakses jaringan yang terhubung.
  20. War driving. berkendara mencari jaringan nirkabel rumah atau perusahaan yang tidak terlindungi.
  21. War rocketing. menggunakan roket untuk melepaskan titik akses nirkabel yang terhubung pada parasut yang mendeteksi jaringan nirkabel tidak aman.
  22. Phreaking. menyerang sistem telepon untuk mendapatkan akses sambungan telepon gratis, menggunakan sambungan telepon untuk mengirimkan malware, mengakses, mencuri, serta menghancurkan data.
  23. Data diddling. mengubah data sebelum atau selama entri ke dalam sebuah sistem komputer untuk menghapus, mengubah, menambah, atau memperbarui data sistem kunci yang salah.
  24. Kebocoran data (data leakage). menyalin data perusahaan tanpa izin, sering kali tanpa meninggalkan indikasi bahwa ia telah disalin.
  25. Podslurping. menggunakan sebuah perangkat kecil dengan kapasitas penyimpanan (iPod, flash drive) untuk mengunduh data tanpa izin dari sebuah komputer.
  26. Teknik salami (salami technique). pencurian sebagian kecil uang dari beberapa rekening yang berbeda.
  27. Penipuan round-down (run-down fraud). memerintahkan komputer untuk membulatkan seluruh perhitungan bunga menjadi dua tempat desimal. Pecahan dari sen yang dibulatkan pada setiap perhitungan dimasukkan ke dalam rekening pemrogram.
  28. Spionase ekonomi (economic espionage). mencuri informasi, rahasia dagang, dan kekayaan intelektual.
  29. Pemerasan dunia maya (cyber-extirtion). ancaman untuk membahayakan sebuah perusahaan atau seseorang jika sejumlah uang tertentu tidak dibayarkan.
  30. Cyber-bullying. menggunakan teknologi komputer untuk mendukung perilaku yang disengaja, berulang, dan bermusuhan yang menyiksa, mengancam, mengusik, menghina, mempermalukan, atau membahayakan orang lain.
  31. Sexting. tukar menukar pesan teks dan gambar yang terang-terangan bersifat seksual dengan orang lain, biasanya menggunakan perantara telepon.
  32. Terorisme interbet (internet terrorism). menggunakan internet untuk mengganggu perdagangan elektronik serta membahayakan komputer dan komunikasi.
  33. Misinformasi internet (internet misinformation). menggunakan internet untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan.
  34. Ancaman e-mail (e-mail threats). ancaman dikirimkan kepada korban melalui e-mail. Ancaman biasanya memerlukan beberapa tindakan follow-up, seringnya mengakibatkan kerugian besar bagi korban.
  35. Penipuan lelang internet (internet auction fraud). menggunakan situs lelang internet untuk menipu orang lain.
  36. Penipuan pump-and-dump internet (internet pump-and-dump fraud). menggunakan internet untuk menaikkan harga saham kemudian menjualnya.
  37. Penipuan klik (click fraud). memanipulasi jumlah waktu iklan yang di klik untuk meningkatkan tagihan periklanan.
  38. Penjejalan situs (web cramming). menawarkan situs gratis selama sebulan, mengembangkan situs tidak berharga, dan membebankan tagihan telepon dari orang-orang yang menerima tawaran untuk waktu berbulan-bulan, terlepas mereka ingin melanjutkan menggunakan situs tersebut atau tidak.  
  39. Pembajakan perangkat lunak (software piracy). menyalin atau mendistribusikan perangkat lunak berhak cipta tanpa izin.

Rekayasa Sosial

Rekayasa Sosial merujuk pada teknik atau trik psikologis yang digunakan agar orang-orang mematuhi keinginan pelaku untuk mendapatkan akses fisik atau logis ke sebuah bangunan, komputer, server, atau jaringan biasanya untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk mengakses sebuah sistem dan mendapatkan data rahasia.
  1. Pencurian identitas (identity theft). mengambil identitas seseorang, biasanya untuk keuntungan ekonomi dengan mendapatkan dan menggunakan informasi rahasia secara ilegal, seperti nomor Social Security, nomor rekening bank atau kartu kredit.
  2. Pretexting. menggunakan skenario ciptaan (dalih) yang menciptakan legitimasi (pernyataan sah) dalam pikiran target guna meningkatkan kecenderungan bahwa si korban akan membocorkan informasi atau melakukan sesuatu.
  3. Posing. menciptakan bisnis yang terlihat sah, mengumpulkan informasi pribadi sambil melakukan penjualan, tetapi tidak pernah mengirim barang.
  4. Phishing. mengirimkan sebuah pesan elektronik seolah dari sebuah perusahaan yang sah, biasanya institusi keuangan, dan meminta informasi atau verifikasi dari informasi serta sering memberi peringatan mengenai konsekuensi negatif bila permintaan tersebut tidak dipenuhi. Permintaannya palsu dan informasi yang dikumpulkan digunakan untuk melakukan pencurian identitas atau untuk mencuri dana dari rekening korban.
  5. Vishing. phising suara; seperti phising hanya saja korban memasukkan data rahasia melalui telepon.
  6. Carding. kegiatan yang dilakukan pada kartu kredit curian, termasuk melakukan pembelian kecil secara online untuk memastikan apakah kartu masih valid serta membeli dan menjual nomor kartu kredit curian.
  7. Pharming. mengarahkan lalu lintas situs web ke situs web palsu.
  8. Evil twin. sebuah jaringan nirkabel dengan nama yang sama (disebut Server Set Identifier) seolah menjadi sebuah titik akses nirkabel yang sah. Pengguna tersambung dengannya karena ia memiliki sinyal nirkabel yang lebih kuat atau evil twin mengganggu atau menonaktifkan titik akses yang sah. Para pengguna tidak menyadari bahwa mereka tersambug ke evil twin dan si pelaku mengawasi lalu lintas untuk mencari informasi rahasia.
  9. Typosquatting/pembajakan URL (URL hijacking). menyiapkan situs web dengan nama sama sehingga pengguna membuat kekeliruan tipografis ketika memasukkan nama situs web yang akan dikirim ke situs yang tidak valid.
  10. Pengganti kode batang QR (QR barcode replacements). pelaku penipuan menyamarkan kode Quick Response valid dengan stiker yang mengandung kode QR pengganti untuk mengecoh orang-orang ke dalam situs yang tidak diinginkan yang menginfeksi teleponnya dengan malware.
  11. Tabnapping. secara diam-diam mengubah tab dari browser yang dibuka untuk mendapatkan ID dan kata sandi pengguna ketika korban masuk kembali ke dalam situs.
  12. Scavenging/dumpster diving. mencari dokumen dan catatan untuk mendapatkan akses ke informasi rahasia. Metodenya meliputi pencarian kaleng sampah, kotak sampah komunal, dan tempat pembuangan sampah kota.
  13. Bahu berselancar (shoulder surfing. ketika pelaku mengintip melalui bahu seseorang di tempat umum untuk mendapatkan informasi seperti nomor PIN ATM atau ID pengguna dan kata sandi.
  14. Loop Lebanon (Lebanese looping. menyisipkan lengan baju ke dalam ATM yang mencegah ATM mengeluarkan kartu. Pelaku berpura-pura menawarkan bantuan, mengecoh korban dengan memasukkan PIN lagi. Sekalinya korban menyerah, pencuri mengambil kartu dan menggunakan kartu serta PIN untuk melakukan penarikan.
  15. Skimming. penggesekan ganda kartu kredit pada terminal yang sah atau menggesekkan kartu secara diam-diam pada pembaca kartu yang kecil dan tersembunyi untuk merekam data kartu kredit untuk penggunaan berikutnya.
  16. Chipping. berpura-pura sebagai seorang jasa ahli dan menanamkan chip kecil yang merekam data transaksi pada sebuah pembaca kartu yang sah. Chip tersebut kemudian dipindahkan untuk mengakses data yang terekam di dalamnya.  
  17. Menguping (eavesdropping). mendengarkan komunikasi pribadi atau menyadap ke dalam transmisi data yang ditunjukan kepada orang lain. Salah satu cara untuk memotong sinyal adalah dengan menyiapkan penyadapan.

Malware

Malware adalah segala perangkat lunak yang digunakan untuk membahayakan.
Spyware: perangkat lunak yang secara diam-diam mengawasi dan mengumpulkan informasi pribadi mengenai pengguna dan mengirimkannya kepada orang lain, biasanya tanpa izin pengguna komputer.
Penyebab infeksi spyware yang biasanya tidak disadari pengguna :
  1. Mengunduh program file-sharing, peralatan sistem, permainan, wallpaper, screen saver, musik, dan video.
  2. sejumlah situs yang secara diam-diam mengunduh spyware. Hal ini disebut dengan drive-by downloading.
  3. Seorang hacker menggunakan celah keamanan di situs browser dan perangkat lunak lainnya.
  4. Malware berpura-pura menjadi perangkat lunak keamanan antispyware.
  5. Sebuah worm atau virus.
  6. Jaringan nirkabel publik (public wireless network).
Adware: spyware yang menyebabkan iklan banner pada monitor, mengumpulkan infromasi mengenai penjelajahan situs dan kebiasaan pengguna, dan mengirimkannya kepada pencipta adware, biasanya sebuah organisasi periklanan atau media. Adware biasanya terkait dengan freeware dan shareware yang diunduh dari internet.
Perangkat lunak torpedo (torpedo software): perangkat lunak yang menghancurkan malware saingan. Terkadang mengakibatkan "peperangan malware" di antara pengembang yang bersaing.
Scareware: perangkat lunak berbahaya tidak ada manfaat yang dijual menggunakan taktik menakut-nakuti.
Ransomware: perangkat lunak yang mengenkripsi program dan data sampai sebuah tebusan dibayarkan untuk menghilangkannya.
Keylogger: perangkat lunak yang merekam akivitas komputer, seperti keystroke pengguna e-mail dikirim dan diterima, situs web yang dikunjungi, dan partisipasi pada sesi obrolan.
Trojan horse: satu set instruksi komputer yang tidak diotorisasi dalam sebuah program yang sah dan berfungsi dengan semestinya.
Bom waktu (time bombs)/bom logika (logic bombs): sebuah program yang tidak aktif hungga beberapa keadaan atau suatu waktu tertentu memicunya. Setelah dipicu, program akan menyabotase sistem dengan menghancurkan program atau data.
Pintu jebakan (trap door)/pintu belakang (back door): sebuah set instruksi komputer yang memungkinkan pengguna untuk memotong kendali normal sistem.
Packet sniffer: program yang menangkap data dari paket-paket informasi saat mereka melintasi jaringan internet atau perusahaan. Data tangkapan disaring untuk menemukan informasi rahasia atau hak milik.
Program steganografi (steganography program): sebuah program yang dapat menggabungkan informasi rahasia dengan sebuah file yang terlihat tidak berbahaya, kata sandi melindungi file, mengirimnya ke mana pun di dunia, di mana file dibuka dan informasi rahasia disusun ulang. Host file masih dapat didengar atau dilihat karena indra penglihatan dan pendengaran menusia tidak cukup sensitif untuk mendapati sedikit penurunan kualitas gambar atau suara.
Rootkit: sebuah cara penyamaran komponen sistem dan malware dari sistem pengoperasian dan program lain, dapat juga memodifikasi sistem pengoperasian.
Superzapping: penggunaan tanpa izin atas program sistem khusus untuk memotong pengendalian sistem reguler dan melakukan tindakan ilegal. Utilitas Superzap awalnya dibuat untuk menangani kondisi darurat, seperti pemulihan sebuah sistem yang rusak.
Virus: sebuah segmen dari kode yang dapat dieksekusi yang melekatkan dirinya ke sebuah file, program, atau beberapa komponen sistem lainnya yang dapat dieksekusi. Ketika program tersembunyi terpicu, virus membuat perubahan tanpa izin agar sebuah sistem beroperasi.
Worm: serupa dengan virus, kecuali jika ia adalah sebuah program bukan sebuah segmen kode yang tersembunyi dakam sebuah program host. Worm juga menggandakan dirinya sendiri secara otomatis dan secara aktif mengirimkan dirinya langsung ke sistem lain.
Bluesnarfing: mencuri daftar kontak, gambar, dan data lain dengan menggunakan cacat dalam aplikasi Bluetooth.
Bluebugging: mengambil kendali atas telepon orang lain untuk membuat atau mendengarkan panggilan, mengirim atau membaca pesan teks, menghubungkan ke internet, meneruskan panggilan korban, dan menghubungi nomor yang membebankan tarif.
berikut ini teknik-teknik penipuan dan penyalahgunaan komputer :



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAB 20 "PENGANTAR PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALISIS SISTEM"

BAB 13 " SIKLUS PENGELUARAN : PEMBELIAN DAN PENGELUARAN"

BAB 8 "PENGENDALIAN UNTUK KEAMANAN INFORMASI"